Kisah al Khaththath Dalam Jeruji Besi

by

Wartapilihan.com, Jakarta – Sekjen Forum Umat Islam (FUI) Muhammad Al Khaththath memberikan kesan dan pengalamannya kepada umat Islam dalam acara halal bihalal di Masjid Baiturrahman, Saharjo, Tebet, Jakarta Selatan, Ahad (16/7). Al Khaththath menuturkan, semua yang terjadi dalam kehidupan sudah ditentukan oleh Allah SWT, bahwa manusia harus ridha dengan ketetapan yang telah Allah gariskan.

“Kalau kita menyadari apa yang terjadi, itu adalah takdir. Maka kita tidak akan lelah. Alhamdulillah karena satu iman kita dipersaudarakan oleh Allah di dalam Mako Brimob (dengan Diko dan Irwansyah). Jadi tidak usah takut kalau ditahan karena itu merupakan takdir, takbir!,” ujar ustadz Al Khaththath.

Tiga setengah bulan lebih mendekam di Mako Brimob, Al Khaththath menghabiskan waktunya untuk beribadah, dakwah bil hal (akhlaq) kepada tahanan dan menjaga kondisi fisiknya dengan olahraga rutin selama 1/2 jam setiap hari. Ki Gendeng Pamungkas, atas bimbingan al Khaththath mengucapkan syahadat ulang dan berjanji akan Umrah dengan 5 tahanan yang dituduh makar apabila sudah keluar dari tahanan.

“Ki Gendeng mengajak kita untuk istiqamah menjaga shalat subuh berjamaah dan membuat forum silaturahmi subuh (FSS). Bagi yang merasa overlead kelebihan berat badan saya siap mengawalnya. Tips-nya kurangi makan, olahraga setiap hari, senam kaki mengayuh sepeda sambil tiduran, dan di tahan di Mako Brimob he he he,” canda dia.

Selain itu, Al Khaththath akan mengadakan kajian Dirasat Fikri Al-Islamiy (studi pemikiran Islam) di Masjid Baiturrahman. Hal itu dilakukan sebagai wujud kepedulian kepada pemuda-pemuda Islam.

“Alhamdulillah ketika masuk Mako Brimob, saya temukan 19 ayat makar di dalam Al Qur’an salah satunya soal Firaun. Siap mengkaji Dirasat Fikri Al-Islamiy bersama saya?,” tanyanya kepada para hadirin.

Kendati demikian, Al Khaththath merasakan perlakuan sangat baik dari petugas jaga sampai tingkat Komandan Brimob yaitu AKBP Barnabas. Diantara kebaikan petugas Mako, terang Al Khaththath yaitu ketika ia kesulitan untuk mencari kulkas guna menyimpan susu kambing yang sudah difragmentasi.

“Jadi kalau Anda mau dihormati Jenderal, masuk Mako Brimob. Pagi hari sebelum dibebaskan saya request Sop Iga Bakar dan langsung diberikan oleh AKBP Barnabas. Enak kan masuk Mako Brimob he he he,” ungkapnya dengan nada berseloroh.

Namun, Sekjen FUI tersebut mengaku tidak pernah bertemu Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok selama ditahan di Mako Brimob. Makna penahanannya di Mako Brimob, kata Al Khaththath yaitu mereka (pendukung Ahok) ingin menggagalkan kemenangan umat Islam dalam Pilkada.

“Enggak apa-apa walaupun saya tidak pernah bertemu, kita sudah menang 3-0. Pertama, kita menang di medsos, kedua Ahok kalah di Pilkada dan dimasukkan ke dalam Penjara. Takbir!,” tegasnya.

“Selama penahanan 120 hari tidak ada di khawatirkan. Siap berjuang, siap masuk Mako Brimob? Takbir,” tandasnya.

Terakhir, ia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak diantaranya Pengacara (TPU), ummat Islam, media massa, para tokoh, aktivis dan semua pihak yang turut mensupport perjuangan umat Islam.

“Jangan takut dengan perjuangan, kuncinya ikhlas. Saya Insya Allah akan bangun Forum Silaturahmi Subuh sesuai amanat Ki Gendeng. Terbayang juga oleh saya membangun bengkel tilawah dan melahirkan montir yang dapat membimbing umat dengan Al Qur’an,” harapnya.

[Ahmad Zuhdi]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *