Lady Justice Kembali, Komunitas Islam Berang

by

DHAKA, Bangladesh (AP) – Pihak berwenang di Bangladesh memasang kembali patung Lady Justice di dekat Mahkamah Agung negara tersebut, dua hari setelah dipindahkan menyusul keluhan oleh kelompok Islamis.
Pemahat Mrinal Haque mengatakan bahwa pekerja pada Ahad (28/5) menempatkan patung itu kembali pada tempatnya, beberapa ratus meter dari lokasi aslinya.
Haque mengatakan bahwa dia terkejut dengan pemindahan patung tersebut pada Kamis (25/5) malam. Ia mengatakan bahwa patung tersebut akan kurang terlihat di tempat barunya.

Pengamanan dilakukan secara ketat dan petugas tidak mengizinkan siapa pun di dalam area pengadilan saat patung itu dipasang kembali. Puluhan orang di sekitar lokasi meneriakkan slogan anti-pemerintah dan menuntut agar pekerjaan dihentikan.
Pemindahan tersebut untuk menenangkan para pihak yang mengatakan bahwa patung tersebut didirikan pada tahun lalu di depan tanah yang digunakan untuk shalat selama festival Islam. Namun, hal itu juga memicu kritik dan protes di kalangan kaum liberal, kelompok budaya, dan aktivis sayap kiri.

Banyak yang menuduh Perdana Menteri Sheikh Hasina berpihak kepada kelompok Islamis yang secara tradisional dekat dengan saingannya Khaleda Zia, pemimpin oposisi dan mantan perdana menteri. Hefazat-e-Islam, sebuah kelompok Islam, telah menyambut pemindahan patung tersebut dan bersumpah untuk melakukan demonstrasi baru untuk mendesak penghapusan patung-patung lain di kampus universitas dan persimpangan di seluruh negeri.
Patung seorang wanita memegang sebuah skala dan pedang di tangannya dipasang pada bulan Desember 2016. Patung itu dibungkus dalam sari, sebuah budaya khas Bangladesh tentang representasi biasa, Dewi Yunani Themis ditutup matanya dan mengenakan gaun. Kaum Islamis menentang penyembahan berhala dan menganggap patung Lady Justice anti-Islam.

Penempatan ulang patung tersebut dapat dilihat sebagai pukulan keras bagi kelompok Islamis yang mencoba mendapatkan suara politik menjelang pemilihan umum berikutnya yang diperkirakan akan diadakan pada bulan Desember tahun depan.
Para pendukung Hefazat-e-Islam telah melakukan demonstrasi di depan masjid utama di Dhaka beberapa kali setelah patung tersebut didirikan. Kelompok tersebut, yang memiliki jaringan pelajar dari ribuan sekolah Islam di seluruh negeri, telah mengancam akan melancarkan gerakan massa jika pemerintah gagal memindahkan patung tersebut.
Pada tahun 2008, demonstrasi menyebabkan pemindahan patung seorang penyair mistikus Bangladesh di sebuah persimpangan jalan di dekat bandara Dhaka.
Negara berpenduduk 160 juta orang diperintah oleh hukum sekuler, namun kesadaran mengenai Islam telah meningkat. Demikian dilaporkan APnews.
Reporter: Moedja Adzim

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *