Menlu Qatar : Kita Tidak Ingin Bernegoisasi Sampai Blokade Dicabut

by
Menlu Qatar, Mohammad bin Abdulrahman Al Thani. Foto : Al Jazeera

Wartapilihan.com, Qatar – Menteri Luar Negeri Qatar mengatakan negara-negara Teluk harus mencabut blokade sebelum Doha mengambil bagian dalam perundingan mengenai penyelesaian krisis diplomatik Teluk. Qatar mengatakan akan bergantung pada negara-negara lain seperti Iran dan Turki jika embargo berlanjut.

“Qatar tidak akan bernegosiasi dengan negara-negara Arab yang telah memutuskan hubungan ekonomi dan transportasi dengannya kecuali mereka membalikkan tindakan mereka dan mencabut blokade terhadapnya,”kata Menteri Luar negeri Qatar, Mohammad bin Abdulrahman Al Thani.

“Qatar berada di bawah blokade, tidak ada negosiasi. Mereka harus mencabut blokade untuk memulai negosiasi,” terangnya kepada kepada wartawan Senin (19/6). Ia juga mengesampingkan diskusi mengenai urusan dalam negeri Qatar, termasuk nasib Jaringan Media Al Jazeera yang berbasis di Doha.

“Sampai sekarang kami tidak melihat adanya kemajuan dalam mencabut blokade, yang merupakan prasyarat untuk bergerak maju,” tambahnya.

Berbicara dari ibu kota, Doha, menteri itu mengatakan Qatar masih belum menerima tuntutan dari Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain, yang memutuskan hubungan dua pekan lalu, yang memicu krisis terburuk di Teluk Arab selama bertahun-tahun.

Apa pun yang berkaitan dengan urusan Dewan Kerjasama Teluk enam negara tunduk pada negosiasi, kata Al Thani, merujuk pada badan yang terdiri dari Qatar, Arab Saudi, UEA, Bahrain, Kuwait dan Oman.

“Apa pun yang tidak berhubungan dengan mereka tidak dapat dinegosiasikan. Tidak ada yang berhak mencampuri urusan saya, Al Jazeera adalah urusan Qatar, kebijakan luar negeri Qatar mengenai isu-isu regional adalah urusan Qatar dan kita tidak akan menegosiasikan urusan kita sendiri ,”paparnya.

Menteri Luar Negeri itu mengatakan bahwa penguasa Kuwait adalah satu-satunya mediator dalam krisis tersebut dan bahwa dia menunggu tuntutan spesifik dari negara-negara Teluk untuk mengambilalih upaya resolusi ke depan.

“Kita tidak bisa hanya memiliki tuntutan (samar-samar) seperti ‘orang Qatar tahu apa yang kita inginkan dari mereka, mereka harus menghentikan ini atau itu, mereka harus dipantau oleh mekanisme pemantauan asing’”.

Krisis Qatar ini meenyebabkan gangguan perjalanan sipil dan beberapa impor makanan, meningkatkan ketegangan di Teluk dan menaburkan kebingungan di kalangan pebisnis. Namun, hal itu tidak mempengaruhi ekspor energi dari Qatar, di mana Qatar adalah pengekspor gas alam cair (LNG) terbesar di dunia.

Al Thani mengatakan Qatar akan bergantung pada negara-negara lain jika boikot berlanjut, termasuk pada pesaing regional Arab Saudi, Iran.

“Kami memiliki rencana cadangan yang terutama bergantung pada Turki, Kuwait dan Oman,” katanya. “Iran telah memfasilitasi bagi kita jalur udara untuk penerbangan kami dan kami bekerja sama dengan semua negara yang dapat menjamin pasokan untuk Qatar.” || Al Jazeera

Izzadina

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *