Pengkaderan untuk Hafizh dan Ulama

by
Doc.wp

Dr Daud Rasyid mendukung penuh program pesantren di Bekasi ini.

Wartapilihan.com, Bekasi –Sabtu (9/9) di Bekasi, 12 santri laki-laki dan wanita menyatakan siap untuk menjadi penghafal Al Quran. “Mereka tidak hanya dididik menjadi hafizh tapi juga dididik menjadi ulama,” kata Ustadz Yusman Dawolo pengasuh Markaz Huffazh Tambun Bekasi.

Yusman menyatakan bahwa para santri akan dididik selama dua tahun. Selain menghafal Al Quran, mereka juga diberi ilmu tentang syariat Islam, tafsir, hadits, bahasa Arab dan lain-lain. “Mereka diharapkan dapat membimbing masyarakat bila sudah lulus,” terangnya. Di pesantren ini mereka tidak dikenakan biaya sama sekali.

Para santri ini berasal dari Nias, Halmahera, Lombok, Flores dan lain-lain.

Ustadz Yusman menjelaskan bahwa kewajiban bagi umat Islam untuk melakukan dakwah Islam. Dalam Al Quran disebutkan kemuliaan umat Islam karena dakwah dan amar makruf nahi mungkar.

Sementara itu Dr Daud Rasyid dalam sambutannya menjelaskan bahwa ada empat kewajiban umat Islam terhadap Al Quran. Pertama membacanya (tilawah). Kedua mentadabburinya. Ketiga mengamalkannya dan keempat mendakwahkannya.

“Kalau bisa sehari baca satu juz. Kalau tiga juz bagus,” terang Doktor Ilmu Hadits dari Kairo ini. Sehingga dalam satu bulan bisa khatam Al Quran.

Tidak cukup hanya tilawah, seorang Muslim perlu juga mentadabburinya. Menurut Ustadz Daud, para sahabat dulu dibimbing Rasulullah 10 ayat sampai mereka memahami dan mengamalkan, kemudian baru ditambah 10 ayat lagi.

Doktor yang baru pulang beedakwah di Amerika ini juga menegaskan bahwa Allah mencintai dan memuliakan orang-orang yang menghafal Al Quran. “Para hafizh itu adalah keluarga Allah di muka bumi.”

Ia menjelaskan bahwa di Amerika saat ini menjamur lembaga-lembaga Tahfizh Al Quran yang dibentuk di masjid-masjid. “Para remaja umur 17-18 tahun dididik menjadi penghafal Al Quran selain dibekali ilmu-ilmu Islam lainnya,”jelasnya. Sehingga di masjid-masjid Amerika saat ini yang menjadi imam masjid harus hafal Al Quran.

Ustadz Daud juga menyinggung soal penderitaan umat Islam Rohingya. Menurutnya, bila Muslim minoritas maka mereka ditindas, seperti di Myanmar, Thailand, Filipina dan lain-lain. Sementara bila Muslim mayoritas maka non Muslim terlindungi. “Karena Islam melarang menzalimi non Muslim, membawa perdamaian dan melarang membunuh manusia tanpa haq,” jelasnya.

Doktor Ilmu Hadits ini juga tidak heran bila reaksi dunia bila Muslim yang ditindas maka lambat. Ia mencontohkan kejadian yang terjadi di Rohingya, Palestina, Bosnia dan lain-lain. I

Izzadina

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *