Dua Sisi Jamur Kuping

by
Ilustrasi jamur kuping. Foto: Necturajuice.com

Jamur kuping yang memiliki sebutan ilmiah Auricularia auricula ini selain mengandung banyak manfaat, namun ternyata mengandung racun juga jika diolah dengan cara yang kurang tepat. Bagaimana sebaiknya jamur diolah?

Wartapilihan.com, Jakarta – Pada makanan khas Indonesia, jamur yang menyerupai kuping ini banyak digunakan sebagai campuran capcai, tekwan ataupun sup.

Menurut pakar gizi klinis dr. Juwalita Surapsari, MGizi, SpGK, jamur berwarna cokelat kehitaman ini paling baik diolah menjadi sup, dicampur dengan sayur-sayuran lainnya.

“Jamur ini paling pas dijadikan sup, karena dia sekaligus direbus dengan sayur-sayuran lainnya, jadi semakin sehat,” kata Juwalita, dalam acara ‘Ayo Hidup Sehat’, Selasa, (10/4/2018), di Jakarta.

Justru, jamur ini akan beracun apabila dimakan mentah. Maka dari itu, ia tidak menyarankan memakan jamur ini dalam keadaan belum dimasak. “Jenis jamur kuping ini, memiliki zat hidrasin yang menyebabkan keracunan jika tidak dimasak. karena itu tidak boleh dikonsumsi mentah,” ungkap dia.

Bagi para vegetarian atau tidak memakan daging karena kepercayaan, jamur jenis ini menurut Juwalita dapat menjadi pengganti bagi daging. “Meski tidak begitu sama kandungan daging dengan jamur kuping, namun dapat menjadi pilihan. Karena jamur kuping mengandung serat, protein dan kalorinya rendah. Tetapi jamur tidak punya zat besi dan asam folat seperti yang terkandung dalam daging,” lanjut Juwalita.

Selain serat, protein dan kalori yang rendah, terdapat asam amino yang esensial yang tidak dapat dibuat oleh tubuh manusia. Ia menyarankan untuk memakan tiga keping atau setara dengan sembilan gram sebagai pengganti sayur dan buah.

“Dalam satu lembar jamur (5 gr) mengandung serat sekitar 3 gr (setara dengan 4 sendok oatmeal). Dalam sehari kita butuh 25-30 gr serat. jadi konsumsi 3-4 keping jamur kuping sehari rasanya cukup,” imbuhnya.

Ada beberapa mitos yang beredar di masyarakat, yang coba diluruskan oleh Juwalita. Di antaranya ialah mampu mengatasi asam urat, dan lendir jamur kuping dapat menangkal racun di dalam tubuh.

Soal asam urat, Juwalita mengatakan hal tersebut mitos. Pasalnya, selama ini belum ada penelitian yang membahas soal tersebut. “Kalau untuk jamur tiram ada penelitiannya yang bisa turunkan kadar asam urat, namun hanya sebatas uji coba pada hewan,”

Hal yang sama dalam hal menangkal racun, hal itu ia gubah sebagai mitos karena juga belum ada yang melakukan penelitian tentang hal tersebut.

Sedangkan dalam soal menurunkan berat badan, hal itu fakta menurut Juwalita. Jamur jenis ini, ungkap dia, memiliki kalori yang rendah, namun protein alami (asam amino) dan seratnya tinggi. Jamur kuping juga dapat menjadi salah satu alternatif pemenuhan kebutuhan serat.

“Pada orang obesitas, jamur kuping sangat disarankan untuk dikonsumsi. Menurut beberapa penelitian, konsumsi jamur kuping selama 6 bulan dapat menurunkan berat badan secara signifikan,” ujarnya.

Lebih lanjut ia menyebut, jamur kuping juga dapat mengencerkan darah, cegah stroke dan jantung, mencegah kanker dan menurunkan tekanan darah.

“Seratnya tinggi dan miliki antioksidan, anti pembekuan darah sehingga baik untuk jantung. Untuk kanker, meski penelitiannya belum sampai tahap final, namun secara keseluruhan, jamur kuping tinggi serat, juga miliki zat antioksidan dan antikanker,” ujarnya.

“Karena tinggi kalium (garam alami) dalam darah tentunya mampu menstabilkan tekanan darah. Namun  yang paling penting adalah pengolahannya harus tepat,” pungkas Juwalita.

 

Eveline Ramadhini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *