Fadi al-Batsh Dimakamkan di Gaza

by
foto:https://www.reuters.com/

Jenazah ilmuwan asal Palestina yang diduga dibunuh oleh agen Mossad di Malaysia dimakamkan di Gaza.

Wartapilihan.com, Gaza –Jenazah Fadi al-Batsh, seorang dosen Palestina yang diklaim sebagai anggota oleh Hamas yang ditembak mati di Malaysia pada akhir pekan, dipulangkan ke Gaza dan dimakamkan pada hari Kamis (26/4).

Hamas, kelompok militan Islam yang mengontrol Jalur Gaza dan mengklaim Batsh sebagai “anak lelakinya”, telah menuduh agen mata-mata Israel Mossad membunuhnya. Menteri Pertahanan Israel mengatakan Batsh mungkin telah tewas dalam perselisihan internal Palestina.

Pihak berwenang Malaysia mengatakan dua pria dengan sepeda motor berkecepatan tinggi menembakkan setidaknya 14 tembakan ke Batsh, seorang dosen teknik, di luar gedung apartemennya di Kuala Lumpur pada hari Sabtu (21/4).

Wakil Perdana Menteri Malaysia mengatakan kedua tersangka itu diduga terkait dengan dinas intelijen asing.
Jenazzah Batsh diterbangkan ke Mesir, ditemani oleh istri dan putranya, dan kemudian dibawa melalui jalan darat ke Gaza untuk prosesi yang dihadiri oleh anggota dari semua faksi dan kerabat politik, diikuti dengan penguburan di Jalur Gaza utara.

“Kami menyalahkan pendudukan (Israel) yang bertanggung jawab atas pembunuhan dan kesyahidan Fadi, para pembunuh ilmuwan tidak akan lolos dari hukuman,” kata pejabat senior Hamas, Khalil Al-Hayya, ketika jenazah diterima di Gaza.

Polisi membawa peti Batshe, yang dibungkus dengan bendera Palestina, melewati penjaga kehormatan ketika anggota keluarga menangis.

“Tangan-tangan yang berdosa yang membunuh Batsh akan diputus,” Ismail Haniyeh, kepala politik Hamas, mengatakan pada upacara pemakaman. Hamas telah mengonfirmasi Batsh adalah anggotanya, tetapi belum diketahui peran apa yang dia miliki dalam gerakan itu.

Sebelumnya, setidaknya 1.000 warga Gaza bergabung dengan kerabat dan teman-teman di pemakaman jurnalis lokal Ahmed Abu Hussein, yang ditembak dan terluka oleh pasukan Israel saat meliput aksi protes di sepanjang perbatasan Gaza dua pekan lalu.

Abu Hussein, 24 tahun, meninggal karena luka-lukanya pada hari Rabu (25/4) di sebuah rumah sakit Israel tempat dia telah dipindahkan untuk perawatan. Jenazahnya dikembalikan ke Gaza untuk dimakamkan.

Abu Hussein adalah wartawan kedua yang dibunuh oleh tembakan Israel sejak protes Jumat pekanan. Tigapuluh delapan warga Palestina telah tewas sejak protes dimulai pada 30 Maret. Para pengunjuk rasa menyerukan hak pengembalian pengungsi Palestina dan keturunan mereka ke rumah-rumah di tempat yang sekarang menjadi wilayah Israel.

Tanggapan langsung Israel telah mengundang kecaman internasional. Namun, pihaknya mengatakan pasukannya telah memperingatkan warga Gaza untuk tidak mendekati pagar perbatasan.

Palestina mengatakan bahwa Israel, yang telah mengerahkan tentara penembak jitu di sepanjang perbatasan, menggunakan “kekuatan berlebihan terhadap demonstran tak bersenjata”, Beberapa pengunjuk rasa melempar batu dan menggulingkan ban yang terbakar ke arah pagar. Demikian dilaporkan Reuters.

Moedja Adzim

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *