WARTAPILIHAN.COM, Jakarta – Wakil Ketua DPR Fadli Zon sehari sebelum menghadiri Global Open Parliament Conference di Ukraina, melakukan pertemuan dengan Deputi Menteri Pertahanan Ukraina, Ivan Rusnak pada Kamis (18/5).
Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra ini menyatakan simpati terhadap situasi yang terjadi di kawasan teritorial. Fadli menginginkan sengketa dapat diselesaikan melalui upaya damai dan diplomasi, baik dalam kerangka bilateral maupun multilateral.
“Tindakan militer justru akan membuat ancaman bagi human security dan tentunya mempersulit proses perdamaian yang ingin dicapai,” kata Fadli dalam siaran persnya.
Terkait peningkatan kerjasama pertahanan, dari sisi parlemen, Fadli Zon mendorong agar Agreement on Defense Cooperation antara Indonesia-Ukraina yang sudah ditandatangani pada 2016, dapat terealisasi. Seperti kerjasama teknis di bidang pertahanan.
“Pertemuan ini sekaligus sebagai bagian dari aktifitas diplomasi DPR atas kerja sama teknis pertahanan yang sudah dilakukan Indonesia -Ukraina. Antara lain perawatan engine pesawat Sukhoi, pembelian kendaraan amphibi BMP 3F marinir ,dan 5 unit BTR-4M,” sambung Fadli.
Sebelumnya, pihak pemerintah melalui instansi terkait sedang menjajaki pembelian pesawat Antonov An-70.
Selain membahas perkembangan isu pertahanan Ukraina, juga dibahas upaya penguatan kerjasama kedua negara.
Perkembangan isu keamanan di Ukraina, Deputi Menteri Pertahanan Ivan Rusnak, menyampaikan tentang pendudukan di 3 wilayah yaitu Crimea, Luhansk, dan Donetsk yang dinilai mengganggu kedaulatan teritori Ukraina.
Ivan Rusnak menyambut baik hubungan kedua negara yang makin meningkat termasuk kerjasama teknis di bidang militer. Ia juga mendukung peningkatan kerjasama industri pertahanan dengan Indonesia. Menurutnya, teknologi alat-alat pertahanan yang dimiliki Ukraina dapat mendukung kebutuhan alutsista Indonesia.
Dalam pertemuan tersebut, Wakll Ketua DPR Fadli Zon didampingi oleh Anggota DPR Amelia Anggraini dan staf KBRI di Ukraina.
Reporter: Satya Wira
