Jangan Biarkan Palestina Berjuang Sendirian

by
Kembali Ke Kampung Halaman. Foto: Istimewa

Dua pekan sudah Pawai Kepulangan Akbar penduduk Palestina ke tanah kelahirannya telah berlangsung. Dalam aksi yang telah berlangsung 14 hari ini telah gugur 34 jiwa sebagai martir (3 diantaranya anak-anak) dan 3079 terluka (106 diantaranya kritis). Jatuhnya korban dalam Aksi Kepulangan Akbar ini tidak menyurutkan tekad warga Palestina untuk kembali ke tanah air mereka.

Wartapilihan.com, Jakarta –Gerakan yang telah berlangsung dari tanggal 30 Maret lalu dan direncanakan akan berakhir pada 15 Mei 2018 yang akan datang merupakan sebuah gerakan damai bangsa Palestina untuk mendapatkan kembali hak atas tanah kelahirannya.

Meski telah mengumumkan aksi ini merupakan aksi damai, namun Israel merasa terancam. Tentara Israel telah melukai bahkan membunuh para peserta aksi damai dengan senjata yang mematikan.

Aksi damai ini diikuti oleh segenap bangsa Palestina, perempuan, laki-laki, anak-anak, pemuda hingga orang tua.

Para perempuan memiliki peran besar terhadap keberlangsungan aksi ini. Berbagai orasi yang diberikan dari para perempuan dari berbagai lembaga, gerakan serta komunitas mampu membakar semangat juang peserta Aksi Damai Kepulangan Akbar ini.

Gerakan ini diusung untuk menuntut dua hak asasi milik penduduk Palestina. Pertama, menuntut hak para pengungsi untuk kembali ke tanah air dan mengambil hak mereka atas tanah yang dirampas Israel dengan UU Kepemilikan Tanah Tak Bertuan di tahun 1950.

Kedua, menghentikan blokade terhadap Jalur Gaza yang telah berlangsung sejak tahun 2006. Akibat blokade yang telah berlangsung 12 tahun lamanya tersebut, separuh penduduk Gaza menganggur, akibatnya tingkat kemiskinan mencapai angka 65 persen. Jalur Gaza juga mengalami kelebihan populasi hingga mencapai 5500 penduduk untuk setiap satu kilometer persegi.

Menanggapi hal ini, Ketua Adara Relief International, Nurjanah Hulwani mengungkapkan bahwa, “Tidak layak membiarkan warga Palestina berjuang sendirian. Aksi Kepulangan Akbar ini harus menjadi momentum bagi umat Islam untuk bersatu dan mencurahkan perhatian untuk membantu aksi ini,” katanya.

Nurjanah melanjutkan, mempublikasikan Aksi Pawai Kepulangan Akbar secara terus menerus dan menggalang donasi untuk acara ini adalah salah satu bentuk konkrit untuk berkontribusi terhadap keberlangsungan aksi ini.

“Dari berbagai informasi yang saya terima, Aksi Kepulangan ini akan berlangsung di lima titik yakni perbatasan wilayah 48, perbatasan Jalur Gaza di lima titik, perbatasan Lebanon Selatan, perbatasan Yordan dan perbatasan Suriah. Jadi, mari kita bantu bangsa Palestina dan jangan membiarkan mereka berjuang sendirian,” pungkas Nurjanah.

Terpisah, sejumlah Tokoh Pemuda Islam dunia dan berbagai organisasi pembebasan Al Quds menghadiri konferensi internasional Al Quds Amanati ke-II di Istanbul, 13-15 April 2018.

“Harapan besar salah satunya pemuda Indonesia menjadi pemegang peranan penting pada pembebasan Al Quds,” kata ketua pelaksana Multaqo, Dr. Wisam Alribi dari Tunisia.

Al Quds, lanjutnya, dulu pernah dibebaskan oleh khalifah Umar Al Faruq.

“Sekarang dalam multaqo ini anak Indonesia Umar Al Faruq membacakan Alquran, semoga kelak yg membebaskan Al Quds adalah Umar Al Faruq dari Indonesia,” katanya seperti dilaporkan Ketua Bidang Dakwah Forjim yang meliput jalannya Multaqo, Hendy Irawan, Sabtu (14/4).

Sementara itu, dalam sambutannya Ketua Komite Al Quds pada organisasi Islam dunia, Dr. Ahmad Alumari mengatakan persoalan Masjid Al Aqsa sudah menjadi isu dunia.

“Kita harus mempersiapkan segala daya dan upaya untuk pembebasan kembali Al Quds. Kiya harus bersatu atas nama Allah dan Rasulullah dan atas nama Al Quds,” tegasnya.

Sejak berdiri tahun 2014, organisasi Amanati Al Quds berupaya menghidupkan kembali semangat perjuangan Al Quds dengan berbagai upaya, termasuk secara diplomatik.

Agar semua informasi tentang Masjid Al Aqsa sampai kepada masyarakat dunia, Amanati Al Quds juga menggunakan media sosial untuk mengkampanyekan kepedulian kepada Al Quds.

Beberapa tokoh dari Indonesia ikut hadir dalam konferensi tersebut, antara lain Ustaz Bachtiar Nasir, Ustaz Zaitun Rasmin, KH. Ahmad Shobri Lubis, Ustaz Usamah Hisyam, Ustaz Jeje, Ustaz Ahmad Musyafa dan sebagainya.

Ahmad Zuhdi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *