Menghidupkan Sunnah Memanah

by
Foto: Zuhdi

“Ajarilah anak-anak kalian berkuda, berenang dan memanah,” (HR Bukhari, Muslim). “Lemparkanlah (panah) dan tunggangilah (kuda).” (HR Muslim).

Wartapilihan.com, Bogor — Memanah adalah salah satu olahraga yang dianjurkan oleh Rasulullah Saw. Dari hadits tersebut, terlihat dengan jelas bahwa memanah memiliki kaitan yang sangat erat dengan peradaban Islam.

Dalam rangka mengimplementasikan sunnah tersebut, Jakarta Islamic Boys Boarding School (JIBBS) menggelar Kompetisi Memanah bertajuk JIBBS Open Archery Tournament 2018 yang memperebutkan Piala dari Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Waour.

Berlokasi di Lapangan Sepakbola Lembahnendeut, Megamendung, Bogor, sebanyak 349 peserta dari berbagai daerah di Indonesia (Banjarmasin, Kalimantan, Sumatera, Jawa Barat, Jawa Timur dan Lampung) telah terdaftar mengikuti kompetisi ini.

Sebagai Founder JIBBS, Mam Fifi Jubilea Proklawati mengatakan selain erat dengan peradaban Islam, memanah memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan, baik itu fisik maupun mental. Diantara beberapa manfaat, menanah yakni mampu menyeimbangkan emosi, meningkatkan koordinasi tangan dan mata serta keseimbangan.

“Tidak hanya untuk anak-anak, bahkan pemimpin-pemimpin dunia juga kami anjurkan untuk memanah dan berkuda. Agar mampu menyeimbangkan antara stabilitas, harmoni dan keadilan untuk rakyatnya,” ujar Mam Fifi.

Selaku Founder Tahfidz International Boarding Boys, ia tak hanya berharap sekolahnya bisa meraih juara. Tapi juga para siswa ke depan mampu mengelola event yang lebih besar dan bermanfaat untuk umat.

“Doakan JIBBS menang di kandang sendiri yaah. Diam-diam ngincar juga nih piala Wakil Ketua MPR yang baik hati itu, istrinya juga sangat baik dan mendukung perjuangan pendidikan. Love them so much. Masuk dalam daftar doa nanti malam,” ujarnya.

Mam Fifi juga mengapresiasi siswa-siswa JIBBS yang menjadi panitia acara ini serta berbagai pihak yang mendukung

“Panitia dari siswa untuk siswa, jadi melatih mereka untuk berorganisasi. Makasih juga buat para sponsor dan para supporter. Juga pihak kepolisian yang anak-anaknya pada ikutan lomba. Yuk, kita doing sport to be sportive men,” tandasnya.

Dalam kesempatan sama, Ketua Penyelenggara JIBBs Open Archery Tournament 2018 Fauzi Rizal Kholik, menuturkan animo masyarakat yang tinggi terhadap olahraga memanah sangat baik tak hanya untuk olahraga jasmani, tapi juga sebagai wasilah syiar (dakwah) dalam rangka menghidupkan sunnah Rasulullah Saw.

“Selain dari aspek olahraga, memanah juga dapat melatih fokus, kesabaran, mental, dan mengontrol emosi. Dari beberapa tahun kita mempraktikan (memanah) ini, grafik positif perilaku santri terus naik,” katanya.

Dari aspek kognitif dan psikomotrik, memanah mampu menyeimbangkan antara otak kiri dan kanan untuk kalkulasi, akurasi dan akselerasi cara berfikir. “Yang tadinya santri menggunakan otak kanan saja, memanah mampu menyeimbangkan keduanya agar sinkron,” ujarnya.

Acara turnamen juga dimeriahkan dengan Exhibition Horseback Archery, yaitu Memanah sambil Berkuda oleh siswa-siswa JIBBS. Turnamen yang berlangsung selama 2 hari (1-2 Desember 2018) ini juga memperebutkan Piala Principal Award dari Mam Fifi (Pendiri JIBBS/Tahfidz International Boarding Boys).

Salah satu peseta JIBBs Open Archery Tournament 2018 dari Aceh, Januar Lembong menuturkan, guna mengikuti turnamen memanah, ia dan beberapa kawannya harus berlatih selama tiga bulan. Uniknya, ia membuat arrow dari kayu lamin. Sehingga, kekuatan busur panahan dapat stabil dan melesat dengan akurat.

“Alhamdulillah, grup kami JP (Jayadapura) Archery kemarin meraih juara tiga. Turnamen seperti ini sangat bagus untuk memacu kami terus berlatih,” katanya.

Tentang JIBBS

SMP/SMA Jakarta Islamic Boy Boarding School (JIBBS) adalah sebuah sekolah yang bertujuan mencetak Khalifah fil ardh (pemimpin dunia/muslim future leader) yang memiliki aqidah Islam yang kuat, berwawasan International dan memiliki kepribadian sebagai bangsa Indonesia.

Jika ditarik ke belakang, sejak awal pendirian tahun 2005, JIBBs yang terletak di kawasan Lembahnendeut Megamendung ini, kala itu hanya berbentuk saung dengan 11 siswa. Tak hanya itu, kondisi sekitar JIBBs masih dikelilingi oleh rerumputan bahkan ada binatang seperti ular yang selalu melintasi saung tempat para siswa menimba ilmu. “Bahkan, banyak jin-nya juga tahu disini, ih ngeri pokoknya,” cerita Mam Fifi.

Selain kondisi komplek JIBBs yang belum 100% memadai untuk digunakan sebagai sarana prasarana belajar, halangan dan rintangan juga datang dari masyarakat sekitar yang belum sepenuhnya setuju dengan dapur pendidikan yang akan mencetak para huffaz (penghafal Alquran) di masa mendatang itu.

“Pernah suatu saat pipa air dipotong (oleh orang kampung) hingga anak-anak siswa tidak bisa mandi. Alhamdulillah seiring berjalan waktu, kebermanfaatan JIBBs dirasakan oleh masyarakat sekitar dan masyarakat mendukung penuh dengan apa saja yang mereka dapat berikan untuk JIBBs ini,” terang Mam Fifi.

JIBBS memiliki kurikulum khas yaitu kombinasi 3 kurikulum (Islamic, Nasional, International) yang menjadi kurikulum sekolah, dalam proses pembelajarannya yang akan membuka way of thinking, analytical thinking, thinking skill dan being problem solver serta peserta didik maksimal 16 orang dalam satu kelas yang dirancang karena rasa kepedulian yang kuat untuk melahirkan atau mencetak para pemimpin yang diharapkan mampu mengubah dirinya, mengubah orang lain menjadi lebih baik dan mengubah bangsa ini lebih baik, paling tidak, setara dengan negara-negara maju lainya.

Maka, Yayasan Jakarta Islamic School (JISc) sebagai payung sekolah, demi mewujudkan hal tersebut, melakukan kerja sama dengan beberapa partner di berbagai negara (Malaysia, Singapura, Australia, British/UK), demi memperoleh ijazah international yang diakui di seluruh dunia yaitu, IGCSE (program O`Level dan A`Level) from British UK dan penstandaran konsep pengajaran dan pembelajaran.

“Dua kompetensi yang harus dikuasai anak-anak yaitu life skill dan bahasa. Bahasa merupakan kunci untuk memahami dan modal dalam hubungan internasional. Insya Allah bulan depan siswa kami berangkat ke Turki. Mohon doanya,” tuturnya.

Berlandaskan visi terbentuknya Khalifah yang berwawasan Internasional, berakhlak Islami dan tetap memiliki jati diri sebagai Bangsa Indonesia. JIBBs memiliki misi membentuk manusia yang selalu berfikir kreatif dan independen dengan perspektif Qur’ani, membentuk manusia pembelajar sepanjang hayat yang mencintai ilmu pengetahuan dengan memanfaatkan kemajuan zamannya agar mampu membangun peradaban Islam dan membentuk manusia berani yang dapat menghadapi tantangan di masa depan.

Ahmad Zuhdi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *