Neno Warisman : Kita Tidak Bisa Ungkang-Ungkang Kaki Menunggu Pangeran

by
Neno Warisman, Aktivis Penggerak Gerakan Muslimah Memilih Pemimpin. Foto : Wowkeren

Wartapilihan.com -Neno terus bergerak. Perempuan kelahiran Banyuwangi 21 Juni 1964, seperti tak kenal lelah. Selain ia aktif berdakwah di berbagai daerah, ia juga menggerakkan muslimah Jakarta agar memilih gubernur Muslim pada 19 April mendatang. Ia dan kawan-kawannya membentuk Gerakan Muslimah Memilih Pemimpin. Sebelumnya ia membentuk Gerakan Ibu Negeri untuk memberdayakan kaum perempuan di Indonesia.

Wanita yang aslinya bernama Titi Widoretno Warisman ini, dulunya adalah penyanyi dan bintang film era 1980-an. Sekarang, Neno aktif di dunia dakwah, baik sosial maupun pendidikan.

Sejak kecil Neno menunjukkan kesukaannya pada dunia puisi sastra. Hingga tahun 1978, Neno terpilih sebagai juara baca puisi se-Jakarta. Neno pun melanjutkan kuliah di Fakultas Sastra Perancis Universitas Indonesia.

Wartawan Warta Pilihan menemui Neno di sela-sela kesibukannya dalam berdakwah di Tanjung Priok Jakarta. Berikut kutipan wawancaranya :

Tanggapan ibu tentang peran wanita dalam politik?

Ada 3 hal yang harus diketahui, pertama, Jakarta itu pintu gerbang Indonesia, Jakarta adalah representasi Indonesia dan tidak bisa dielakkan apa saja yang terjadi di Jakarta akan mempengaruhi Indonesia, jadi dia sentra peradaban.

Kedua, harus kita ingat bahwa kaum perempuan di Indonesia ini jumlahnya sekitar 126.800.000 sekian, jadi dari jumlah penduduk 50% kurang sedikit sekali. Itu potensi yang luar biasa besarnya. Harusnya kalau kita bilang peradaban itu kepatutan. Kaum perempuan harusnya mendapat kepatutan, mendapat hak-haknya sebagai warga negara, individu, umat beragama dan sebagai makhluk politik juga; sebagai partisipan, sebagai konstituen bahkan sebagai aktor. Tetapi kenyataannya belum demikian.

Ketiga, apapun yang terjadi pada negara Indonesia, di dalamnya itu ada Jakarta, Apapun yang terjadi dari arah manapun  yang paling mengalami adalah wanita. Wanita yang paling kena dampak negatifnya contohnya adalah ketika ekonomi kita buruk itu, perempuan itu yang menyandang, perempuan itu tidak akan pernah menyerah untuk dia nggak gedein anak-anaknya karena tidak ada pilihan lain. Kalau bapak yang miskin masih bisa kabur, ibu tidak bisa kabur ibu harus memberi makan anaknya karena anaknya itu bagian dari perutnya dia.

Jadi kalau ada kesenjangan ekonomi yang luar biasa seperti yang terjadi sekarang Maka datanya jelas 7% yang mengalami kesenjangan ekonomi itu adalah ibu dan itu angka yang besar 7% belum perempuannya itu baru ibu.

Ibu yang paling miskin, jadi sekarang ada ibu yang miskin dan ini ada lagi ibu yang paling miskin.

Kriteria miskin?

Kita mungkin melihat kalau pengemis aja itu belum termasuk miskin yah, jadi miskin ini dalam bahasa agama adalah dia sudah bekerja tetapi dia tidak bisa untuk memenuhi kebutuhan makannya. Dia tidak bisa mencukupi kebutuhan elementernya.

Tiga hal itu yang mendorong kita untuk berupaya memperjuangkan kebijakan-kebijakan yang memperhatikan bagi hak-hak perempuan. Yang menarik dari paslon nomor 3, ada klausul untuk suami yang istrinya hamil cuti selama satu bulan, jadi satu pekan sebelum melahirkan dan tiga pekan sesudah melahirkan. Itu kemajuan yang luar biasa belum ada dari paslon dan dari gubernur dari zaman ke zaman yang memikirkan suami yang istrinya melahirkan untuk cuti sepanjang itu. Karena sekaligus juga membuat ketahanan otak sang anak selama satu bulan, usapan dari ayahnya dan itu sangat berpengaruh terhadap kejantanan dia. Kelelakian dia jadi kuat, otak dia juga jadi kuat, pondasi di otaknya menjadi kuat. Dia kenal suara ayahnya lebih banyak dia kenal usapan ayahnya.

Upaya kesana tanpa menyampingkan peran sosial dan politik perempuan?

Sekarang saya langsung saja to the point membicarakan bahwa kita sebagai share holder tidak bisa ungkang-ungkang kaki menunggu pangeran memberikan kepada kita perubahan kehidupan.

Kita tidak Bisa menunggu hal itu kita harus memperjuangkannya dengan diri kita sendiri untuk maju. Istilahnya kita tidak bisa menunggu hasil perang, tidak bisa menunggu hasil buruan, dan itu yang terjadi pada Pilkada sekarang dan peran muslimah pada Pilkada ini terletak pada Gerakan Muslimah Memilih Pemimpin.

Dimana setiap perempuan diajak untuk bangkit kesadaran bernegaranya, bahwa negara ini kamu yang punya. Jadi kita ini sebagai perempuan yang peduli terhadap anak dan keluarga Ternyata kita bisa melakukan sesuatu dengan menjadi relawan di TPS dan ternyata secara strategic, di mana strategi membicarakan kemenangan perempuan termasuk yang paling diandalkan.

Tekanan psikologis hari H sangat kuat, mengapa perempuan yang dimajukan?

Saya tidak memajukan perempuan di TPS pada hari H, tetapi itu muncul dari bawah. Saya hanya mendorong, memotivasi dan memberikan inspirasi, tetapi bekalnya mereka tidak nol sama sekali.

Mereka sudah tahu apa itu kecurangan, mereka sudah gemes, ibaratnya kalau bahasa perempuan mereka sudah greget terhadap kecurangan-kecurangan. Perempuan sangat ramai sekali terhadap kecurangan-kecurangan, ketidakadilan. Perempuan lebih ramai sekali daripada laki-laki, nah sekarang jangan cuma rame di WA tapi ayo berikan kontribusinya masing-masing. Jadi Srikandi-Srikandi, jadi mujahidah mujahidah, berjuang bersama-sama.

Dalam sejarah Rasulullah sendiri perempuan-perempuan berada di garda terdepan bahkan Ibu Aisyah radhiallahu anhu berada terdepan dalam perjuangan umat Islam. Nanti jangan sampai ketika sudah lost akhirnya ada penyesalan. Nah coba dulu seperti itu, itu yang kita sesalkan. Tetapi kalau kita sudah bilang kita berusaha tetapi lost kan kita gagah bilang sudah berusaha.

Kesenjangan dan penyakit sosial lahir karena ketimpangan ekonomi termasuk salah satunya ibu-ibu khawatir KJP dihilangkan, bagaimana ibu menanggapi dan memberikan penyadaran?

Saya sampai buat papan peraga KJP, karena KJP itu memang program pemerintah. Saya ketika bertemu dengan jamaah saya membangun logikanya. Jadi begini, pernah tahu, berapa APBD? Kalau belum tahu saya kasih tahu, dananya 77 triliun. Bisa bangun apa saja dengan 77 triliun itu? Ini, ini, ini.

Sekarang saya tanya kenapa dengan uang yang sebegitu banyak kita masih susah? Berarti ada yang salah, apa itu? Mereka menawab sendiri, `korupsi`. Oke kalau begitu apa yang ibu-ibu inginkan? Perubahan, kalo ibu-ibu pengen perubahan apa konkritnya, anak-anak sekolah gampang ini ini ini.

Oke kemarin kenapa takut? katanya takut di berhentiin ini ini ini, lho. Emang itu dana siapa? Dana rakyat, dana kita, berarti siapapun yang duduk di situ tidak usah takut karena itu dana rakyat dan programnya tetap ada. Terus mereka ada sesuatu yang disadari, kita bangun rasionalisasinya kepada ibu-ibu dan kita katakan calon pemimpin nomor 3 ini memiliki program yang lebih.

Kenapa bisa lebih, karena uangnya ada, kenapa uangnya ada, karena penyerapannya rendah. Begitu logikanya.

Ancaman, tekanan politis yang pernah dialami?

Iya pasti ada, kita sudah bisa melihat mulai dari 611, 411, 212, 212 jilid II, terakhir 313. Kita memang harus tahu kalau perjuangan seperti itu kalau bukan seperti itu namanya bukan perjuangan.

Ada intimidasi ada black campaign dan sebagainya, cuman tidak lucu ketika semalam ada pertemuan para tokoh nasional kumpul di acara Prabowo, itu jangan keterlaluan!

Karena maklum orang pengen menang, ada trik yang dilakukan tetapi jangan sampai keterlaluan dan menyebabkan disintegrasi, ini yang bahaya.

Pak Prabowo menyontohkan, seperti permainan bola di kampung yang ada wasitnya tetapi ketika wasitnya tidak adil itu pasti ada reaksi-reaksi. Bayangkan ketika kecurangan ini merata, terstruktur dan masif. Apa yang akan terjadi, kita memang tidak pernah tahu tapi rakyat itu tidak bodoh.

Tekanan pribadi?

Iya kemarin saya dipercaya untuk menjadi koordinator saksi ahli bahasa,  jadi ketika kurang lebih sidang itu sedang berjalan, terus saya diingatkan oleh seorang teman dan dia diingatkan juga oleh orang lain yang tiba-tiba tahu semua data saya, tahu semua yang orang lain tidak tahu, terus rumahnya teman saya sudah di mondar-mandirin sama aparat, sama intel, sama cepak-cepak, seperti itu.

Kemudian teman saya mengingatkan, ayahnya mengingatkan hati-hati. Seperti telepon yang panas terus kemudian gangguan ketika saya berbicara, ada saja pihak-pihak pemerintah yang menginterogasi aparat itu pada saat persidangan.

Tekanan paling berat di saksi ahli bahasa?

Tekanan paling berat itu ketika teman saya menyodorkan dan memberi tahu ke saya, kok bisa kata saya dia mengetahui data-data anak saya, semua data data pribadi saya. Saya bilang faidza azamta fatawakkal alallah.

Karena kita tidak sedang berjuang untuk kepentingan pribadi tapi kita berjuang untuk kepentingan agama Allah, berikan pinjaman yang terbaik intanshurullaha yanshurkum wayutsabbit aqdamakum.

Kalau kita belum melakukan dan Nabi mencontohkan memang perjuangan itu tidak pernah aman apalagi konstelasi dunia, kita tahu Zakir Naik bilang seperti apa dan di dunia seperti apa. Presiden di Amerika Serikat, saya malas menyebut namanya, bagaimana intimidasi terhadap agama Islam di sana sangat kuat tetapi satu hal yang perlu diingat. Ketika semakin didesak maka lentingan nya pun semakin tinggi.

Kalau Allah yang bekerja wamakaru wamakarallah wallahu khairul makirin saya meyakini hal itu. Saya sudah meyakini hal itu bahwa kemenangan tanggal 19 April sudah dekat. Walaupun ada pihak lain yang mengatakan lebih baik menang dengan cara curang daripada kalah dengan cara terhormat. Walaupun sudah ada statemen seperti itu kita tetap berusaha berjuang walaupun sampai jatuh, pegal, sampai patah tulang, sampai bokek, sampai diintimidasi, yang penting kita tetap berusaha biar nanti Allah yang menentukan hasilnya dan Allah punya kepentingan untuk menjaga hamba-hambanya.

Kasus pedofilia, kekerasan terhadap wanita?

Iya ini, ini yang mau saya tanya Ayna Presiden, Ayna Gubernur, Ayna Walikota, di mana mereka? Kita sebagai rakyat, kalau diri kita diculik organ tubuh kita dijual siapa yang akan melindungi diri kita? Jadi mereka sebagai pemimpin yang harus bertanggung jawab, kalau saya kasih tanggapan saya hanya bisa menanggapi sebagai ketua Gerakan Ibu Negeri.

Kalau memang hal itu benar-benar terjadi hukum seberat-beratnya kalau saya menghadapi pedofili seperti itu saya akan memberikan hukuman mati, karena dia betul-betul jahat dia merampas kemerdekaan, kehormatan dan masa depan sang anak dan itu gak bisa dibiarin.

Zaman Rasulullah pernah 1 orang perempuan dipermalukan oleh orang Yahudi, itu habis satu kaum,  habis satu kampung tetapi bukan berarti Rasulullah tidak lemah lembut. Sekarang kita mau mengharapkan siapa? Siapa yang akan menghabiskan Pedofeler itu?

Orang merasa diundang wisata, ini kan merupakan pedofeler yang paling kejam,  sakit bangsa ini, nggak ada urusan yang selesai karena itu saya mengajak perempuan untuk berkumpul mengajak perempuan untuk bergabung di Gerakan Ibu Negeri secara perlahan tapi pasti perempuan bisa menjadi pemandu bagi arah peradaban. Bisa mendorong harkat dan martabat mulia terhadap perempuan dan keluarga.

Iya memang ini harus dirintis, harus dijalankan dan memang kadang perempuan hanya sebagai ormas sayap di berbagai elemen gerakan.

Jadi memang ini perhimpunan untuk kaum gerakan perempuan, mereka sudah bisa bergabung dari mulai umur 16 dan kita kan terus melakukan program-program. Dalam dua tahun ke depan adalah program ekonomi kebangkitan bagi kaum ibu karena memang sesuai dengan ketimpangan-ketimpangan.

1% penduduk Indonesia menguasai 51% dalam kekayaan. Ini hampir 70% kekayaan bangsa Indonesia, bayangkan itu tidak Logis sama sekali. Sakit yang luar biasa.

Harapan?

Kita berharap dengan pasangan nomor 3 itu kita mempunyai pemimpin yang jujur adil amanah itulah yang kami harapkan Dan kelihatannya mereka mempunyai potensi untuk demikian.

Mudah-mudahan dengan segala upaya usaha dan perjuangan yang kita lakukan, Allah menolong kita faidza azamta fatawakkal alallah, mudah-mudahan Allah memberikan yang terbaik untuk bangsa ini. |

Reporter : Ahmad Zuhdi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *