Penjara itu Bernama Gaza

by
sumber: http://www.reuters.com/article/us-israel-palestinians-gaza-idUSKBN1AQ0ZN

Israel membuat tembok penghalang di perbatasan Gaza. Dengan tinggi 6 meter dan dalam 40 meter, proyek tembok penghalang itu menghabiskan dana hampir 1 miliar dolar.

Wartapilihan.com, Gaza –Israel mempercepat sebuah proyek untuk membangun dinding bawah tanah raksasa di sekitar Jalur Gaza untuk memblokir terowongan yang dapat digunakan untuk serangan.

Proyek tersebut muncul setelah pemerintah menghadapi kecaman keras atas penggunaan terowongan Hamas dalam perang Gaza 2014, dengan sebuah penyelidikan negara pada awal tahun ini menuduh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan petinggi militer tidak siap menghadapi ancaman tersebut.

“Dalam beberapa bulan mendatang, kita akan mempercepat pembangunan (tembok) penghalang,” Mayor Jenderal Eyal Zamir mengatakan kepada wartawan, seperti dikutip AFP. “Kami berharap pembangunan akan selesai dalam dua tahun.”

Radio militer melaporkan bahwa dinding, yang terdiri dari papan beton dan sensor, akan membentang sejauh 64 kilometer (40 mil) di perbatasan Gaza dan Israel.

Diperkirakan tinggi tembok penghalang tersebut sekitar 6 meter dari permukaan tanah dan 40 meter di dalam tanah. Proyek tersebut menghabiskan dana sekitar tiga miliar shekel (710 juta euro, 834 juta dollar).

Menteri Konstruksi Yoav Galant, yang juga seorang mantan komandan militer, mengatakan bahwa tembok tersebut akan dibangun di wilayah Israel yang sejajar dengan pagar perbatasan yang menyegel daerah kantong Palestina yang dikelola oleh gerakan Islam Hamas.

“Fakta bahwa pekerjaan akan berada di wilayah kedaulatan kita dan  mengesampingkan pembenaran atas serangan terhadap orang-orang yang bekerja di sana,” kata Galant kepada radio militer.

Seorang pejabat militer membuat komentar serupa kepada AFP tanpa menyebut nama, dengan mengatakan bahwa “tujuan penghalang hanya itu bersifat defensif.”

Militer tersebut juga membagikan foto-foto  dua bangunan sipil di utara Jalur Gaza dengan pintu masuk terowongan di dalamnya.

Zamir mengatakan bahwa “Hamas menggali terowongan di bawah rumah warga sipil di Jalur Gaza dan akan bertanggung jawab jika kita terpaksa menyerang sasaran,” katanya.

“Warga harus mengerti bahwa kita menganggap bangunan tersebut sebagai target yang sah dan bahwa mereka yang tinggal di sana membahayakan nyawa mereka.”

Terowongan serangan adalah senjata kunci bagi Hamas selama perang Gaza 2014.

Hamas juga membangun jaringan terowongan yang luas di bawah perbatasan Gaza dengan Mesir untuk menyelundupkan barang selama blokade yang dilakukan Israel.

Tentara Israel menemukan dan menghancurkan beberapa terowongan selama perang 2014, sementara Mesir juga telah menghancurkan terowongan penyelundupan.

Juru bicara Hamas, Fawzi Barhoum, seperti dilansir Reuters, menyebut pernyataan Israel merupakan “kebohongan dan rekayasa yang bertujuan untuk merusak citra perlawanan Palestina dan membenarkan pembunuhan massal ribuan warga sipil Palestina”.

Lebih dari 2.100 warga Palestina, kebanyakan dari mereka warga sipil, tewas dalam perang 2014. Sementara itu, hanya 67 tentara Israel dan 6 warga sipil di Israel terbunuh.

Sebuah zona penyangga baru di dalam wilayah Israel, dengan lebar puluhan meter, akan memberi waktu ekstra untuk merespons dengan merampas terowongan Hamas selama perang dengan target di perbatasan.

Media Israel mengatakan pada hari Kamis (10/8) bahwa militer tersebut juga berencana untuk membangun penghalang bawah air di Laut Tengah untuk mencegah infiltrasi dari Gaza melalui laut. Gaza, wilayah di Palestina yang banyak penghafal Al-Quran itu, kini menjadi penjara terbesar di dunia.

Moedja Adzim

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *