Senjata Lisan Bisa Lebih Keras Dari Senjata Tajam

by
foto:istimewa

Oleh: KH. Luthfi Bashori

Sebagaimana diriwayatkan oleh St. Aisyah RA, ia mengungkapkan, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, “Hinakanlah orang-orang kafir dengan syair, sebab hal itu lebih pedih dari bidikan anak panah.”

Wartapilihan.com, Jakarta -‘Lalu beliau SAW mengutus seseorang menyampaikan pesan tersebut kepada Ibnu Rawahah, lantas Ibnu Rawahah bersyair, tetapi dianggap kurang terasa menjatuhkan orang kafir.

Kemudian Nabi Muhammad SAW menyuruh seseorang memanggil Sy. Hasan bin Tsabit. Tidak lama ia pun menghadap kepada beliau SAW dan berkata, “Sekarang engkau mengirim utusan kepada singa ini yang mengepak-ngepakkan ekornya, menjulurkan dan menggerak-nggerakkan lidahnya. Demi Allah yang mengutus engkau dengan kebenaran, sungguh aku akan menyayat-nyayat orang kafir Quraisy dengan syairku bagi sayatan kulit.”

Nabi Muhammad SAW bersabda, “Janganlah engkau terburu-buru (tanyakanlah kepada Sy. Abu Bakar), sebab dia lebih tahu nasab orang-orang Quraisy dan nasabku juga ada pada kaum Quraisy, hingga silsilah nasabku dapat engkau ketahui.”

Sy. Hasan bin Tsabit pun mendatangi Sy. Abu Bakar RA, setelah itu ia kembali kepada Rasulullah SAW dan berkata, “Wahai Rasulullah, nasab engkau sudah aku ketahui silsilahnya. Demi Allah yang mengutus engkau dengan kebenaran, sungguh aku mencabut engkau dari kelompok mereka sebagaimana tercabutnya sebutir gandum dari adonan.”

Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sesungguhnya malaikat Jibril selalu mendukungmu selama engkau menghinakan orang-orang kafir dengan syairmu untuk membela Allah dan Rasul-Nya.”

Maka Sy. Hasan bin Tsabit RA melontarkan syair-syair yang sangat menghinakan orang-orang Quraisy dengan bahasa yang indah, yang artinya kurang lebih sebagaimana berikut:

“Kau hina Muhammad, lalu aku membalasmu, dan dengan itu aku raih pahala di sisi Allah.
Kau hina Muhammad yang baik dan tulus, utusan Allah yang tak pernah ingkar janji.
Ayahku, nenekku, dan kehormatanku aku persembahkan demi kehormatan Muhammad dari seranganmu.
Aku pacu kudaku yang tak terkejar olehmu, menerjang musuh dan terus mendaki.
Pasukan kami melejit ke atas bukit, menyandang anak panah yang siap diluncurkan.
Kuda-kuda kami terus berlari dengan panji-panji yang ditata oleh para wanita.
Tantanganmu pasti kami hadapi, sampai kemenangan di tangan kami.
Jika tidak, maka tunggulah saat pertempuran yang Allah akan berikan kejayaan kepada yang dikehendaki-Nya.
Allah berfirman, telah Aku utus seorang hamba menyampaikan kebenaran tanpa sembunyi.
Allah berfirman, telah Aku siapkan bala bantuan, yaitu pasukan Anshar yang rindukan musuh.
Setiap hari kami siap hadapi cacian, pertempuran, atau hinaan.
Hinaan, pujian, dan pertolonganmu kepada Rasulullah, bagi beliau semua itu tiada artinya.
Jibril yang diutus Allah untuk membantu kami, dialah Ruhul Kudus yang tidak tertandingi.”
(HR. Muslim).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *