Ustadz Yusuf Mansur: Tujuan Kami Uswatun Hasanah

by
Ustadz Yusuf Mansur

Wartapilihan.com, Jakarta –Dua hari setelah penyerahan Sertifikat Syariah DSN-MUI oleh Ketua Umum MUI KH Ma’ruf Amin, pemilik PT Veritra Sentosa Internasional (VSI) atau PayTren, Ustadz Yusuf Mansur didampingi Direktur PPPA Darul Quran Anwar Sani melakukan jumpa pers  di Menara Axa, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (9/9). Wartawan Warta Pilihan, Ahmad Zuhdi, yang ikut dalam wawancara tersebut, melaporkan:

Bagaimana tanggapan Ketua Umum MUI soal sertifikasi syariah PayTren ini?

Pada tanggal 7 Agustus lalu kami serah terima sertifikat Syariah langsung dari Ketua Umum MUI KH. Maruf Amin dan Sekjennya Mulya Anwar, disaksikan langsung oleh hampir mayoritas Wakil Ketua. Ada Prof. Ratman Jamil, Prof. Jai, Prof. Hasan, minus Adiwarman Karim yang sedang di Turki.

Selain itu, dihadiri juga oleh DPS yang ditunjuk oleh MUI untuk paytren yakni Ustadz Bukhori dan Ustadz Adiwarman. Disaksikan juga oleh KH. Didin Hafidhuddin, kemudian Ustadz Wasiq selaku kepala sekretariat DSN-MUI, KH. Lutfi, Ustadz Fahmi Salim dan Wadi Mubarak.

Disampaikan oleh KH. Ma’ruf Amin bahwa proses sertifikasi paytren ini bukanlah hal yang mudah. Di dalam sambutannya, Kiai Ma’ruf Amin mengatakan, walaupun secara pribadi beliau dan semua anggota DSN-MUI dan semua Wakil Ketua mengenal saya, tetapi tidak ada pengecualian terhadap saya. Semua berjalan sesuai dengan koridor, sesuai aturan. Oleh karena itu lama. Alhamdulillah melalui proses yang cukup panjang PayTren mendapatkan sertifikasi yang dimaksud.

PayTren sendiri apakah ada masa berlakunya?

Ini bukan sertifikasi halal karena ini bukan makanan, ini sertifikasi syariah yang berlaku tetap seperti SIUP PLT. Kami dapatkan orang banyak bilang PayTren money game. Padahal harusnya dengan kami mengajukan bukti mendapatkan SIUP PT melalui apply surat izin penjualan langsung tetap bukan sementara, itu sudah menunjukkan bahwa PayTren bukan money game dan bukan masuk di ranah investasi.

Begitu juga kehadiran sertifikasi syariah DSN-MUI otomatis harusnya meniadakan  pendapat-pendapat yang mengatakan paytren itu haram.

Bagaimana tanggapan Anda soal itu?

Saya memaklumi bahwa ada banyak teman yang mengatakan paytren itu haram, tetapi kita tahu bahwa lembaga resmi yang berhak memutuskan halal dan haramnya adalah MUI. Memang secara koridor fatwa-fatwa yang sebelumnya beredar tentang PayTren itu membingungkan kami juga, karena untuk merumuskan sebuah fatwa harusnya diputuskan di dalam rapat pleno. Kemudian keberlangsungannya itu diawali dengan pengkajian yang begitu dalam dan langsung ke TKP oleh orang bersangkutan plus dari disiplin ilmu dan bidang yang komprehensif. Barulah Itu bisa disebut sebuah fatwa.

Tetapi yang terjadi sebenarnya bukan fatwa tetapi pendapat. Kita menyebutnya itu adalah fatwa syariah. Ini sendiri merupakan suatu bentuk yang harus disempurnakan oleh kawan-kawan lain di luar DSN-MUI, kalau mau terlibat dan juga tenaga-tenaga ahli atau orang-orang yang expert yang berbeda dari berbagai macam bidang.

Contoh banyak pasien curiga terhadap Rumah Sakit kenapa harus diperiksa darah dan lain sebagainya untuk suatu tindakan. Padahal sudah tahu penyakitnya. Tetapi tetap harus diperiksa leukositnya, gula darahnya seperti apa harus diperiksa. Kalau kemudian tidak komprehensif suatu tindakan ini menjadi masalah.

DSN-MUI terdiri dari berbagai orang dalam bidang yang berbeda. Jadi Alhamdulillah, kehadiran SIUP PLT Apply meniadakan tuduhan bahwa paytren itu money game dan investasi ilegal karena bukan investasi sertifikasi Syariah DSN-MUI, hal ini menunjukkan bahwa paytren Insya Allah halal dan Syar’i.

Apa saja tantangan dan kendala yang dihadapi selama proses ini?

Yang menarik adalah selang beberapa saat setelah kami mendapatkan sertifikasi syariah, ada yang kemudian mengatakan bahwa PayTren merekayasa DSN. Subhanallah saya bilang. Kalau Yusuf Mansur yang masih junior ini, bukan ulama, lalu sanggup rekayasa seorang KH. Ma’ruf Amin apalagi mereka banyak profesor dan doktor di bidang yang berbeda. Misalkan ada salah satu Komisaris Bank Muamalat yang menjadi tim adviser-nya. Tim anggota DSN, kemudian ada lagi dari berbagai disiplin ilmu.

Kalau mundur lagi berarti saya merekayasa YKPN, Kemendag, Tim Satgas Investigasi, luar biasa. Jadi harus rela kalau mereka dan orang-orang menuduh itu haram. Kedua yang parahnya mereka adalah suudzon sendiri kepada DSN-MUI sekaligus merendahkan fatwa DSN-MUI kalau mengatakan fatwa ini tidak sebenarnya.

Saya mau cerita bagaimana clear and clean nya DSN-MUI. Saya menjadi saksi sejarah khususnya 6 atau 1 tahun terakhir, proses ini benar-benar bersih dari adanya suap, riswah bahkan adanya tanda jasa. Kita menyaksikan sendiri kemarin bagaimana teman-teman DSN tidak makan dan langsung pulang sendiri-sendiri tidak dibekali apa-apa, karena kami sudah pengalaman bahwa DSN ini menolak untuk diberikan uang.

Kami pernah memberikan uang transportasi saya kira itu sesuatu yang wajar tetap itu dipulangin. Yang membuat saya menjadi mengacungkan jempol sekaligus juga sedih karena sebagai santri saya harus menghormati guru, tetapi apadaya kalau seperti itu.

Ketika kemudian visit wajib dari DSN menuju kota Bandung jaraknya sangat jauh, kami menawarkan kendaraan, mereka menolak betul kendaraan itu. Maka saya melihat sekelas Adiwarman naik bus, Bang Jai bawa mobil sendiri dan menolak diganti transportnya, Masya Allah.

Bagaimana mungkin orang-orang yang punya integritas seperti itu kami beli, ini merupakan berita sangat menarik. Kabar gembiranya adalah setelah ini DSN-MUI mau ngebut. Sebelumnya mau ada pembahasan tentang e-money syariah. Jadi habis ini ada bekal pembahasan simultan dan sangat menarik ini adalah pembahasan e-money syariah.

Sebab, pemerintah dalam hal ini BI tidak mau mengajukan diri sebagai pemohon harus industri. Alhamdulillah kesempatan ini diberikan Allah kepada PayTren karena tidak ada industri yang mengajukan diri sebagai pemohon. Dengan izin Allah, paytren masuk menjadi pemohon. Jadi ke depan ini kita akan saksikan akan ada rapat perdana e-money syariah dengan pemohonnya adalah PayTren dan pembahasnya adalah DSN-MUI dan BI. Dahsyat ini!

Kalau ini kemudian keluar lagi sebagai supporting sayap dari DSN-MUI untuk keputusan perizinan e-money, ini tonggak sejarah baru karena akhirnya kita punya fatwa tentang e-money syariah. Banyak lagi hal menarik. Diantaranya untuk manajer syariah berbeda lagi. Manajer investasi Syariah sebagaimana kita pernah sampaikan, bahwa ada manajer investasi Syariah, PayTren Asset Management namanya.

Ini Manager Syariah pertama di Indonesia. DSN-MUI sudah merekomendasikan, artinya kalau sudah direkomendasikan berarti itu sudah dekat untuk mendapatkan fatwa bahwa PayTren Asset Management ini halal atau syar’i menurut DSN-MUI. Siapa yang direkomendasikan oleh DSN MUI,  sementara yang direkomendasikan itu adalah Profesor Jai dan Profesor Didin Hafidhuddin.

Sebanyak apa penyesuaian dari sistem PayTren?

Sebenarnya yang paling kelihatan pembenahan itu ada di akad-akad dan bahasa. Secara sistem dari awal kita sudah punya Syafi’i Antonio, Irfan Syauqi Beik yang terus menganalisis. Tidak akan dirapatkan kalau pengajuannya saja sudah salah, tidak akan ada rapat DSN untuk satu pemohon dan hal yang dimohonkan kalau pengajuannya salah.

Sebab, untuk pengajuan ini harus benar dulu, setelah itu kemudian pembahasan tentang apa saja yang perlu diperbaiki, disesuaikan, kelihatannya memang banyak karena memang akad-akad kita banyak, tetapi secara benang merah Alhamdulillah keinginan PayTren ini jadi benar bersih, lurus dan lempang datang dari semua pihak dan dihargai betul oleh MUI tanpa maksud memuji saya, Anwar Sani dan kawan-kawan owner Darul Quran yang lain.

Pujian itu datang dari DSN-MUI karena keinginan untuk menjadi syariah itu datang juga dari owner dan kawan-kawan internal PayTren plis mempersilahkan mereka mengobrak-abrik, mengatur, mengubah sesuatu yang belum tentu dimaui.

Ketika kami tahun 2013 diperbaiki Apply,  berubah dari wajah yang betul mungkin seperti money game, begitu diperbaiki oleh Pak Joko dan Komisioner Apply, Pak Joko langsung bilang kemungkinan Anda akan bangkrut karena Anda akan ditinggalkan leader-leader. Saya bilang kita akan ambil itu, lebih baik bangkrut tetapi tidak menyalahi aturan. Tentu saja kita melihat karena Rasulullah bersabda bagaimana niatnya

Alhamdulillah kita down karena bukan hanya ditinggal oleh orang-orang, kelihatannya tidak ada duit tetapi orang selanjutnya yang masuk ke paytren adalah transaction base. Sekaligus kami menunjukan  tidak hanya berjualan lisensi. Penjualan lisensi iya, tetapi tidak harus ditujukan untuk merekrut, karena orang yang memakai buat diri sendiri saja sudah balik modal, tanpa perlu dia melakukan perekrutan

PayTren Asset Management, kemana saja wilayah investasinya?

Tahun 2014 kemarin yang membuat paytren sehat dan Pak Joko juga memuji seperti MUI memuji, katanya, PayTren-lah sepanjang 2014-2015 yang merupakan multilevel paling top di dunia karena pertumbuhannya mencapai 600%. Sesuatu yang tidak pernah tercapai di tempat lain, padahal duitnya tidak semenarik money game, karena kita recehan, bagi-bagi bonus jaringan bagi-bagi bonus pemakaian seperti itu.

Tentu saja kita sepakat untuk mengembangkan apa yang dapat kita kembangkan. Salah satunya tahu 2017 ini kita mengembangkan PayTren Asset Management.

Apa dampak sertifikat syariah PayTren ini terhadap investasi syariah?

Ini adalah sesuatu yang ditunggu, sesuatu yang dinanti-nantikan dan sementara mereka ini selalu menjadi juara bertahan. Mereka menjadi personifikasi saya, bayangkan profil saya tidak menyerang, cenderung menerima, menanti dengan sabar, tetapi ke bawah mau-nya nyerang, karena ke bawah melihat saya diam, bertahan, tenang tenang saja. Jadi mereka semua mengambil posisi berdoa sambil berjalan ini karena PayTren sudah halal dari dulu.

Maka saya menyambut disamping Kyai Didin, Kyai Ma’ruf di depan anggota DSN, saya bilang, hari ini tanggal 7 Agustus adalah hari raya buat semua keluarga paytren, arena apa yang diyakini itu mewujud secara kertas dan disetujui secara syariah.

Artinya menambah confidence, menambah ketenangan dan menambah kenyaman. Ketenangan itu yang sekarang ini menjadi satu eforia, tetapi saya mengingatkan, bisa jadi nanti ada provokator, kami mendeteksi provokator beberapa akun yang kemudian teriak-teriak mana itu yang dulu mengatakan PayTren haram.

Saya bilang, paytren itu positif dan jangan mereka yang belum mengatakan halal. Kita masih lihat pasca tanggal 7 apakah ada pertumbuhan signifikan antara pengguna baru dan transaksi. Kita masih mantau kira-kira mungkin 7 atau 10 hari ke depan.

Apakah ada pengawasan?

Bukan sekedar pengawasan, MUI menitipkan dua orang terbaiknya di DPS, dan DPS itu perlu teman-teman ketahui, teman-teman yang berasal dari lembaga integritas pun orang-orangnya akan berintegritas. Artinya, DSN Ini bukan saja orang yang duduk manis tetapi mereka yang diamanahkan oleh DSN-MUI untuk mengawal betul, salah satunya sampai sekarang yang harus diselesaikan adalah web-web replika.

Yang masih punya bahasa 2013, 2014, 2015 tetapi saya meyakinkan DSN-MUI bahwa itu suatu hal yang berbeda dan kami masang iklan waktu itu di Republika. Waktu itu saya menghimbau, kalau masih ada yang jalan kita somasi pada semua web untuk mematuhi dan menyesuaikan apa yang diseru oleh DSN-MUI.

Ini seputar akad semua, tadi saya bilang kalau secara sistem. Sistem ini sebelum masuk ke meja DSN, sudah mendekati walau belum sesuai sekali.

Bagaimana imbasnya terhadap reward?

Ini penambahan kuisioner kan kerja. Misalkan kami ada kuisioner tambahan kepada mitra, kami akan bilang apakah mitra anda melakukan pembinaan? Bila tidak, maka tidak akan reward itu dibagi. Maka MUI bilang, secara prinsip syariah sama seperti di perbankan syariah. Di perbankan syariah, kalau perbankan tersebut tidak syariah, maka yang rugi perbankan syariah, karena seluruh hasil yang tidak syariah ini tidak bsyaria, posnya jadi beda dan dikembalikan kepada negara.

Maka, PayTren kalau tidak mengikuti saran dari MUI sendiri nanti akan ada dana-dana yang kita malah tidak bisa pakai, mitra tidak bisa pakai.

Disetorkan ke mana Dana tersebut?

Kita ke BAZNAS. Kita punya rekomendasi dari MUI ini mau diserahkan ke mana, tetap Insya Allah ini dengan adanya sertifikat semua sudah diantisipasi dengan sangat baik

Termasuk di OJK, Anda yakin aman?

Oooh aman. Kalau Nggak aman kita tidak terus prosesnya.

Apa saja pengajuan ke depan?

Kita mau mengajukan LKD, e-money, e-gate, manajer investasi syariah. Ini bukan untuk keabsahan dari boleh dan tidaknya PayTren itu berjalan tetapi ini untuk tambahan dari senjata. Misalkan ada pelurunya, ada goloknya, ada senapannya, dan pedangnya segala macam.

Contoh misalkan PayTren membantu pemerintah untuk masyarakat yang cashless society. Untuk membangun masyarakat yang cashless society harus asociety, kalau tidak kita rada-rada banci.

Misalkan tukang somay harus mengumpulkan duitnya setiap mau sholat, tetapi nanti tidak terjadi lagi. Semua PayTreners yang menjadi pembeli somay ini mem-PayTrenkan dia. Begitu ketika tukang somay didaftarkan, maka dia menjadi Cashless. Ketika ingin bayar lewat pin dan bisa ditransfer langsung bisa. Dulu ini saya buka dan tidak ada masalah, tetapi secara izin tidak ada. Izin ini namanya e-money.

Hal itu bisa dilakukan kalau ada pihak ketiga. Misalkan, pihak ketiganya perbankan yang sudah punya e-money. Kita pakai misalkan BTPN Syariah kemudian Bank Mega, Bank Mandiri, e-cash atau lain-lain misalkan kerjasama mereka. Jadi lewat dia dulu baru ke tukang somay. Tetapi bisa langsung misalkan dengan Dimo menggunakan barcode.

Insya Allah besok kami akan berperan bagi negeri ini luar biasa. Ketika kita bicara tentang e-tolling sama e-parking satu negeri. Saya ingin mengatakan kepada Bank tersebut bahwa kami tidak akan mengutak-atik kekayaan Anda. Malah kami akan membantu Anda karena orang-orang yang multi-talent (pinter) ini akhirnya harus bertahan di jalan tol karena harus membayar e-toll belum cashless.

Kalau e-tolling versi PayTren besok, dari rumah dia sudah bisa bayar langsung tol dan ke arah mana yang dituju.

Bagaimana target profit PayTren setelah penerbitan sertifikat syariah ini?

Saya berulang kali mengatakan, bahwa wajah saya adalah wajah Anda semua. Saya tidak punya wajah kapitalis. Bahkan kami seingat saya, Jamil, Tarmizi, Pak Hari dan lain-lain owner di paytren. Kita tidak pernah nanya untung atau tidak, karena fokus kami pengembangan Pesantren, pengembangan Rumah Tahfidz dan pengembangan amal-amal kemanusiaan.

Tetapi tebakan kami, kita melihat dari frekuensi transaksi karena belum ada fatwa syariah saja, transaksi nambah terus bukan turun. Transaksi itu nanti akan bertambah pada evaluasi. Ketika orang kepercayaannya tinggi, maka dia akan bayar lebih lagi, dengan ini saya berharap trafik transaksi dapat lebih meningkat.

Selain sisi bisnis, apa tujuan  PayTren yang sebenarnya?

Kami di Darul Quran dan semua kawan-kawan di PayTren ketika mengupayakan harus Syariah ini tujuannya adalah Uswatun Hasanah. Tujuannya dalam memberi contoh dan ini pengaruhnya adalah akan sangat besar. Artinya bagaimana institusi DSN-MUI jadi lebih dikenal lagi pada masyarakat sekurang-kurangnya 1,6 juta jadi lebih aware terhadap DSN-MUI.

Di balik PayTren ini sudah dibikin program oleh IPB, akan ada kursus ekonomi PayTren yang langsung di bawah IPB, dan mereka sudah gegap gempita akan belajar. Saya bilang inilah dakwah. Ini sisi dakwah menarik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *